Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2008

Adab Pada Ortu

Tanggung Jawab ibu untuk mengajarkan Anak tentang Adab Anak pada Orang Tua. Yaitu 1. Taat kepada dua ibu bapak dalam semua hal kecuali yang durhaka (maksiat) kepada Allah dan Rasul, itupun hendaklah dengan cara yang lembut. 2. Salam dan cium tangan keduanya pada waktu pagi dan sebelum masuk tidur dan waktu-waktu lain yang munasabah. 3. Doakan keampunan bagi mereka seperti doa ini:Maksudnya: "Ya Allah, ampunilah dosa Kedua ibu bapaku dan kasihanilah mereka sepertimana mereka mengasihaniku sejak kecil dahulu." 4. Tidak masuk ke dalam kamar kedua ibu bapak sebelum mendapat keizinan daripada mereka. 5. Meminta izin dari keduanya apabila hendak keluar rumah. 6. Tidak menjulurkan atau melunjurkan kaki ketika duduk di hadapan keduanya. 7. Tidak tidur atau berbaring, sementara ibu bapak sedang duduk melainkan mendapat ijin. 8. Tidak memotong percakapan mereka. 9. Tidak duduk di tempat yang lebih tinggi atau lebih mulia, sedangkan kedua mereka duduk di bawah atau tempat yang lebih ren

Mandiri dan Berdikari

Ibu juga bertanggung jawab kepada anak untuk menjadi mandiri dan berdikari. Yaitu; 1. Apabila anak telah dewasa terutama anak laki-laki, hendaklah diajar kaedah mencari sumber pendapatan dan penghidupan sendiri yang halal dan menepati syariat. 2. Apabila anak-anak telah berumur 16 tahun (terutama yang perempuan) hendaklah dicarikan jodoh dan dikawinkan ia.Sabda Rasulullah SAW:"Setelah anak perempuan kamu berumur 16 tahun maka kawinkanlah ia dan ketika itu ayah memegang tangannya sambil berkata: "Anakku, kau telah kudidik, kuajar dan kukawinkan. Semoga aku dilindungi Allah dan bencana karena dirimu di dunia dan di Akhirat." 3. Thabrani meriwayatkan dari Ibnu Umar r.a. Seorang laki-laki bertanya, "Ya Rasulullah, kepada siapakah saya harus berbakti?" Jawab baginda: "Berbaktilah kepada ibu bapakmu." Kata laki-laki itu lagi, "Ibu bapaku sudah tidak ada lagi." Sabda Nabi SAW: "Kalau begitu berbaktilah kepada anakmu. Ibu bapak berhak terhadap

Pendidikan Tambahan Selain di Sekolah

Tanggungjawab ibu akan hal Pendidikan tambahan selain di sekolah: 1. Anak-anak hendaklah dididik dan dilatih menulis dan membaca serta juga memahami Al Quran dan Hadis Rasulullah SAW. Selalu menceritakan sejarah Rasulullah SAW, para rasul lain,para Sahabat dan orang-orang soleh zaman dahulu dan sekarang supaya tertanam pada dirinya kecintaan kepada mereka. 2. Dilarang membaca atau mendengar cerita-cerita atau lagu-lagu yang menggambarkan kisah cinta asyik maksyuk, kisah-kisah khayalan, komik dan kartun dari bahan-bahan bacaan yang tidak berlandaskan syariat karena semuanya itu akan menumbuhkan benih-benih kerosakan di dalam dirinya. 3. Apabila anak-anak telah baligh, ajarlah dia ilmu-ilmu agama dan hukum-hukurn syariat, hikmah dan cerita-cerita tentang mati, Syurga, Neraka, padang Mahsyar, Mizan dan lain-lain. 4. Sabda Rasulullah SAW: "Muliakan anak-anak dengan mengajar mereka adab dan ilmu agama. Barang siapa memuliakan anak anaknya, Allah akan memuliakann

Ibadah Anak

Ibadah anak adalah tanggung jawab Ibu. 1. Apabila anak sudah bersifat mumaiyiz (sudah dapat membedakan mana yang baik dan benar) seperti adanya sifat malu, hendaklah diperketatkan lagi pengawasan terhadapnya dan dididik melaksanakan hukum syariat. 2. Anak yang sudah mumaiyiz juga wajib dididik soal-soal taharah (bersuci) dengan betul serta dilatih beribadah terutamanya sholat dan puasa. 3. Apabila berumur tujuh tahun hendaklah disuruh sholat dan jika masih lagi meninggalkan sholat sedangkan dia sudah berumur sepuluh tahun pukullah dia sebagai didikan, tetapi jangan sampai mencederakannya.Dari Umar bin Syuaib dari ayahnya dari neneknya berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Suruhlah anak-anakmu sholat ketika umumya tujuh tahun dan pukullah dia karena meninggalkan sholat jika dia telah berumur sepuluh tahun. Dan pisahkan anak laki-laki dan anak-anak perempuan dalam tempat tidur mereka." * dikutip dari "catatan kuliah Abuya"

Hiburan untuk Anak

Ibu harus memastikan Hiburan untuk anak-anak sesuai. 1. Ibu bapak hendaklah menggembirakan dan menghibur anak-anak dengan cara-cara yang dibenarkan oleh syariat .Sabda Rasulullah SAW: "Surga itu ialah sebuah kampung kesenangan, tidak akan masuk ke dalamnya selain orang yang menggembirakan anak-anak." 'Sabda Rasulullah SAW lagi "Barang siapa menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seperti orang yang selalu menangis karena takutkan Allah, orang yang menangis karena takutkan Allah diharamkan oleh Allah akan api Neraka ke atas tubuhnya." 2. Ibu bapak hendaklah selalu mencium anak-anak untuk menggembirakan mereka. Rasulullah SAW bersabda:"Ciumlah anakmu karena pahala setiap ciuman itu dibalas dengan satu derajat di Surga. Nisbah di antara dua derajat ialah 500 tahun."Aqrak bin Rabis suatu kali melihat Nabi SAW mencium cucu baginda Hasan. Aqrak berkata: "Anakku sepuluh orang banyaknya, namun tidak ada seorang pun yang pemah kucium." Sabda Nabi

Kesehatan dan Olah Raga Anak

1. Pada waktu siang ajak anak-anak berjalan, bergerak dan bersenam supaya mereka tidak biasa menjadi malas. 2. Setelah anak-anak selesai belajar atau mengaji, ajak mereka bermain untuk melepaskan lelah tetapi jangan biasakan mereka terburu-buru ketika keluar bermain. 3. Anak-anak jangan dipaksa belajar dan dilarang bermain, karena itu akan mematikan hatinya, menumpulkan otaknya dan mendatangkan rasa bosan dalam hidupnya. 4. Peliharalah anak-anak dari segala macam penyakit. Sabda Rasulullah SAW: "Bau tubuh anak-anak adalah sebagian angin Surga." 5. Laranglah anak-anak biasa tidur waktu siang karena ia menghidupkan sifat malas (kecuali tidur Khailullah sebelum waktu Zuhur untuk memudahkan melakukan ibadah qiamullail sebelum Subuh), tetapi jangan ditahan ia tidur pada malam hari. 6. Biasakan anak-anak memakai sepatu ketika berjalan. 7. Pastikan tangan dan kuku anak-anak selalu bersih setiap saat 8. Ajar anak-anak gosok gigi. 9. Latih anak-anak merap

Bagaimana Mendidik Anak ttg Harta

1. Hendaklah dididik anak-anak supaya jangan terlalu mencintai emas, perak dan uang ringgit hingga menunjukkan sikap tamak terhadap barang-barang itu. 2. Jangan dididik berbangga di depan kawan-kawan dengan sesuatu yang dimilikinya seperti pakaian, alat permainan dan alat tulis. 3. Biasakan ia dengan sifat merendah diri (tawaduk). Bagi anak yang kaya, dia hendaklah dididik bahwa kemuliaan itu terletak pada sifat suka memberi atau bersedekah dan bukannya mengambil hak orang lain. Mengambil hak orang lain itu adalah celaan dan kehinaan. 4. Jangan mengikut kemauan anak-anak dalam bersenang-senang' bermewah-mewah.

Tempat Tidur Anak

1. Jangan biasakan anak-anak tidur di kasur yang empuk (terutamanya anak laki-laki). Sekali-sekali ajar anak- anak supaya bersabar dengan tempat tidur yang keras dan kasar supaya semua anggota tubuhnya menjadi keras dan kuat serta tubuhnya tidak gemuk. 2. Pisahkan tempat tidur anak-anak dari tempat tidur ibu bapaknya apabila anak-anak itu sudah mengerti pergaulan suami isteri sebaik-baiknya apabila anak-anak itu sudah mumaiyiz yaitu berumur enam tahun selewat-lewatnya setelah berumur sembilan tahun. Pisahkan juga tempat tidur anak laki-laki dan tempat tidur anak perempuan.Dari Umar bin Syuaib, dari ayahnya, dari neneknya r.a, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Pisahkanlah anak laki-laki dari anak-anak perempuan di tempat tidur rnereka." 3. Antara adab-adab tidur yang perlu diajar dan diperhatikan ialaha. Gosok gigi dan berwuduk sebelum masuk tidur dan membaca doa: Maksudnya: "Dengan nama-Mu aku mati dan aku hidup."b. Tidur meng

Tentang Pakaian dan Perhiasan Anak

1. Jangan membiasakan anak-anak dengan perhiasan dan cara-cara hidup bersenang-senang dan bermewah- mewah, nanti apabila dewasa ia akan menghabiskan waktunya untuk mengejar kemewahan. Sabda Rasulullah SAW: "Barang siapa yang meningggalkan pakaian mewah karena tawaduk karena Allah sementara ia dapat membelinya, Allah akan memanggilnya pada hari kiamat di hadapan sekalian manusia untuk disuruh memilih sendin pakaian iman yang ingin dipakainya." 2. Anak laki-laki hendaklah dilarang (berulangkali) memakai pakaian sutera atau pakaian yang berwarna-warni karena kedua-duanya adalah pakaian perempuan, Orang laki-laki seharusnya malu memakai pakaian tersebut. Apabila melihat orang laki-laki memakai pakaian begitu hendaklah dicela. 3. Anak-anak hendaklah dibiasakan dengan pakaian lengkap menutup aurat serta menanamkan perasaan malu kepada mereka jika keluar rumah tanpa menutup aurat. 4. Anak-anak juga perlu dilatih dan dibiasakan den

Bagaimana Makan Minum Anak?

1. Ajarlah anak-anak kita makan dan minum mengikut Sunnah Rasulullah SAW. Diantaranya: a. Mengambil makanan dan menyuap dengan cara yang betul yakni menggunakan tangan kanan saja. Jangan biarkan dia menggunakan tangan kiri. b. Setelah membasuh tangan lalu membaca doa ketika memulakanmakan. Sekurang- kurangnya membaca 'Bismillah'. Sebaik. baiknya bacalah doa ini Artinya: "Ya Allah, berikanlah berkat bagi makanan yang telah Engkau rezekikan danhindarkanlah kami dari api Neraka.' c. Jangan memulai makan sebelum orang lain memulainya.d. Jangan memandang makanan dengan pandangan yang liar atau tajam. e. Jangan melihat muka orang yang sedang makan. d. Makanan hendaklah dikunyah hancur-hancur sebelum ditelan supaya mudah dicerma. e. Jangan sampai mengotorkan pakaian dengan makanan itu. f. Sekali-sekali biasakan makan tanpa lauk-pauk supaya ia tidak menganggap lauk-pauk itu suat

Menasihati dan Mendenda Anak-anak

1. Jika sekali-sekali anak-anak membuat kesalahan ia patut dimaafkan sekiranya kesalahan itu tidak berbahaya atau tidak disembunyikan dari pengetahuan orang ramai untuk menutup aibnya. 2. Anak-anak yang melakukan kesalahan jangan dtcaci supaya mereka tidak biasa mendengar cacian. Cacian yang berulang ulang membuatkan mereka berani membuat kesalahan itu lagi 3. Seorang ayah jangan selalu memarahi dan memberi malu pada anak anak sebaliknya memberi petunjuk yang baik berkali-kali sehingga dia terbiasa dengan kebaikan itu. 4. Seorang ibu harus menasihati anak-anaknya supaya segan dengan bapaknya dan meninggalkan segala kelakuan yang buruk. 5. Kesalahan anak hendaklah dinasihatkan secara umum di hadapan anak-anak yang lain tanpa menyebutkan nama pribadi dan jika tidak berkesan hendaklah dinasihati dengan cara empat mata yaitu antara bapak dengan anak. Jika cara ini masih tidak berkesan, kanak-kanak itu hendaklah dirotan sekiranya umurnya tel

Didikan kepada Anak

1. Senantiasa menanamkan rasa bertuhan dalam diri anak-anak. Rasa-rasa seperti Allah itu Maha Melihat, Allah itu Maha Adil, Allah itu Maha Pemurah dan lain-lain sifat kesempurnaan Tuhan hendaklah ditanamkan dalam segala hal Inilah yang dikatakan menanamkan iman dalam diri anak-anak 2. Senantiasa menanamkan rasa kehambaan dalam diri anak-anak. Rasa ini ialah rasa berdosa, rasa diri lemah, hina, senantiasa bergantung kepada Tuhan dalam segala hal, senantiasa rasa tidak selamat tanpa rahmat dan pengampunan Tuhan. 3. Melatih anak-anak berakhlak mulia, bukan saja karena kebiasaan, tetapi karena takut dan malu kepada Tuhan. 4. Kuatkan dan suburkan tubuh anak-anak dengan makanan yang halal dan dengan memberi riadhah, tetapi hindarkan mereka dan bermain benda-benda berbahaya. 5. Memperhatikan kecenderungan anak-anak (suburkan kecenderungan yang baik dan kawal kecenderungan yang buruk), memberi petunjuk mengenal ilmu-ilmu adab dan menambahkan minat mereka

Tanggung Jawab Ibu Terhadap Anak-anak

Seorang ibu bertanggung jawab membesarkan anak-anaknya dalam suasana Islam dan ia bertanggung jawab terhadap amanah ini di Akhirat nanti. Yang harus dilaksanakan terhadap anak-anak ialah yang berhubungan dengan hal-hal berikut: A. Didikan B. Menasihati dan Mendenda Anak-anak C. Makan Minum D. Pakaian dan Perhiasan E. Tempat Tidur F. Memiliki Harta G. Kesehatan dan Olah Raga H. Hiburan I. Ibadah J. Pendidikan Tambahan Selain di Sekolah K. Berdikari L. Adab Dengan Ibu bapak Sumber: catatan kuliah Abuya

Selamat Hari Ibu...........

Sebagai seorang ibu (dan juga seorang muslimah), tentu peran, tanggung jawab dan perjuangan kita sangat besar. So.... mudah2an kita semua para ibu bisa menjalankan amanah ini dengan baik, ya.... Ayo ibu-ibu..... kita bangun bangsa ini dengan cinta dan takut pada Tuhan.. Semoga Rahmat dan Berkah senantiasa diberikan pada kita. Sehingga terkabullah doa-doa kita semua. amin..

Bekal ujian adalah Iman

Berangkat dari sebuah kisah seorang kawan, yg menceritakan ttg seorang yg ibadahnya menurut dia luar biasa indah, ilmu agama pun bukan sedikit dia punya, tapi kenapa waktu diterpa ujian kalah juga? Iman adalah asas penting, yang menjadi landasan tempat berdirinya pribadi mukmin. Kalau manusia diibaratkan seperti sebatang pohon, maka iman adalah akar tunjang untuk pohon itu. Kalau manusia diibaratkan seperti sebuah rumah, maka iman adalah tapak berdirinya rumah itu. Begitulah pentingnya iman dalam usaha melahirkan seorang manusia yang sempurna dan diredhai Allah SWT. Tanpa iman, seseorang itu akan sama seperti pohon yang tidak berakar tunjang atau rumah yang tidak memiliki pondasi. Artinya, seseorang yang tidak memiliki iman tidak akan memiliki kekuatan untuk berhadapan dengan hidup. Dia pasti gagal. Kalaupun ada tanda-tanda Islam melalui ibadah lahir, tetapi ibadah itu tidak akan berfungsi apa-apa sewaktu manusia yang tidak memiliki iman berhadapan dengan persoalan-persoalan hidup. Sem

Something lost..........

Something lost……………. Semua manusia akan melalui masa yang disebut Puber I. Di puber I ini tidak ada warning dari Allah, hanya offering untuk hidup lebih tenang, bahagia, menyenangkan. Semua orang sebenarnya mendapatkannya. Tapi jarang yang menyadari dan perduli atau "ngeh" bahwa ada offering dari Tuhan. Cuma keinginan untuk mendapatkan sesuatu itu lebih banyak terarahkan kepada sesuatu yang sesuai dengan lingkungan dan pola pikirnya waktu itu. Misalnya ABG. Banyak yang hanyut. Sedikit saja yang terpaut pada Allah. Gaya hidup, hampir semua berdasarkan nafsu dan kesenangan dunia semata. Keinginan itu sangat dominan dan kuat mendorong. Hingga semua sudah menjadi maklum bahwa di masa itu semua orang akan mengalami gejolak jiwa. Sampailah suatu hari, di usia ke 40 rasa itu datang kembali. Di usia yg ke 40, hati kembali diketuk untuk kembali kepada Nya. Kata orang umur 40th ini puber ke-2. Ada gejolak yang sama kuatnya. Bahkan lebih. Ada rasa mencari-cari. Ada se