Renungan bagi Suami dan Istri yang ngantor……………

Bukan hal aneh , keluhan tentang penjagaan anak-anak dan asisten rumah tangga saat ini. Kenyataannya istri disuruh bekerja atau si istri yang kepengen / doyan kerja. Mengeluh mencari baby sitter atau asisten rumah tangga bukan main susahnya. Banyak suami merasa tidak senang, tidak puas dengan kurangnya layanan istri kepadanya atau meski suami senang-senang saja mungkin keluarga suami atau bahkan mertua yang merasa anaknya kurang dilayani istrinya. Yang melayani semua keperluan sang suami dan anak-anak adalah pembantu rumah tangga. Bagaimana mau melayani? Pulang kantor …. Udah capek, nih….

Istri pula ada yg cemburu pada pembantu-pembantunya. Padahal dia sendiri yg mau ada pembantu di rumahnya. Ada juga istri yg takut mengambil pembantu / baby sitter. Maka dijemputlah ibunya untuk menjaga anak-anaknya. Dulu kita dijaga ibu. Skarang ibu kembali menjaga anak kita. Sudah hilangkah rasa hormat dan bakti pada ibu? Tegakah?

Suami mau, istri taat dan setia. Sementara istri terkadang punya penghasilan dan kemampuan lebih dari suaminya. Sekolah lebih tinggi. Mandiri. Bagaimana mungkin dpt memberikan sepenuhnya ketaatan pada sang suami? Ego sang istri mulai menguasai….

Sementara sang istri merasa di “cuekin” suami. Padahal dia lupa, yg melayani suaminya adalah pembantunya. Makan, minum, pakaian…. Sementara istri pulang ke rumah sudah dalam keadaan lelah. Bahkan kadang kala waktu suami libur /cuti di rumah, istri justru lembur. Walah….!! Kapan ketemunya?

Masing-masing ke kantor dengan mobil sendiri-sendiri.. Yang satu ke barat. Satu ke timur. Ada juga istri yg punya kedudukan tinggi, baru saja sampai rumah, sudah datang tamu mencarinya… Jadi kapan…, dong? Tapi kan dia orang penting Negara? Orang penting masyarakat? Orang penting perusahaan?...

Akhirnya lupa…. Bahwa kita masing-masing adalah orang gajihan….orang kantoran…. Selalu tidak ada di rumah. Anak-anak diurus pembantu / baby sitter. TV jadi sahabatnya. Justru TV Peranannya besar dalam mendidik anak-anak . Manalah sama, orang tua dengan baby sitter? Meski terkadang mereka lebih dapat menunjukkan perhatiannya dari pada orang tuanya. Sementara mereka pulang dalam keadaan capek, letih, lelah, sempat malah marah-marah pada anak-anak.

Yang lebih parah lagi. Bila kita orang tua sudah lupa bersyariat. Shalat tidak berjemaah, bahkan mungkin tidak ingat shalat lagi. Pendidikan akhirat anak-anak pun terlupakan. Tidak didisiplinkan shalat berjamaah. Adab bertetangga, adab dengan orang tua, cara berpakaian, dll ibadah dan bekal akhirat tidak sempat dibagi.

Hati resah dengan keadaan anak-anak yg terbentuk liar. Tapi apa daya? Kemudian hati rasa tersiksa dalam rumah tangga. Karena masing-masing sudah tidak ada rasa bersama, hormat menghormati, dan kasih sayang. Dan fikiran yg kusut terbawa ke tempat kerja…. Jiwa yang kacau dibawa ke kantor… Akhirnya kebahagiaan pun tidak dpt dijumpai di kantor… di sekolah… dikampus…. Di pabrik… atau dimana pun tempat kerja..

So….. dimana sumber hilangnya kasih sayang? Kebahagiaan? Bagaimana membetulkannya?

Mudah-mudahan kita tidak termasuk orang-orang yang diatas, ya... Banyak juga kok yang tetap harmonis dan membanggakan..Tapi tidak ada salahnya kan dijadikan bahan renungan.... biar tetep... sakinah, mawaddah, warohmah... amin...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Udah makan belum, nek?"

Kesehatan dan Olah Raga Anak

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1431H