"Udah makan belum, nek?"

Adzan Magrib baru saja berlalu.... beberapa orang bergegas keluar dr mushalla kecil di stasiun kereta berharap tidak tertinggal kereta api yang sebentar lagi masuk. Seorang pengemis buta perempuan, seolah sudah hafal kemana harus melangkah, menghampiri nenek yang masih tegar melantai di peron menjajakan leupeut,kacang goreng dan telor asin dlm bakulnya. 

 "Nek, udah makan, belum? Aku traktir, ya? Tenang, duit aku banyak neh... satu tas!" 

Dengan bangga mengangkat tasnya. Hasilnya seharian mengemis dlm kereta api. Lalu pergi ke warung tak jauh dari tempat si nenek. Dengan senyum lebar perempuan buta itu kembali menghampiri si nenek. 
Betul-betul pada posisi yang tepat. Seolah dia dpt melihat jelas dimana ia harus kembali. Dimana si Nenek duduk. Di tangannya sekarang ada bungkusan makanan dan sebotol teh dingin. 

"Nih, makan dulu. Ntar masuk angin.." 
Nenek menerima dengan senyuman juga. "Makasih, Alhamdulillah.. baek banget. Emang belum makan nih dari siang... Saya makan dulu, ya? Udah duduk sini... Ngaso dulu.. Kamu enggak makan? Ayo sekalian ..." 

Pemandangan yg indah. Sangat menyentuh. Luar biasa. Meski si Nenek bukanlah siapa-siapa bagi perempuan itu. Kasih sayang mereka, keperdulian diantara mereka dan sebuah kekayaan hati dari seorang perempuan pengemis buta. Seolah menampar beberapa orang sekaligus yg berdiri dekat mereka. 

Andai seluruh dunia seperti itu. Tak sebuah bom pun akan meledak. Indahnya dunia. Kasih sayang memang kunci perpaduan sejagad...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kesehatan dan Olah Raga Anak

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1431H