Menghibur itu tugas seorang hamba

Sadarkah kita, setiap hari waktu kita banyak terbuang? Mungkin kita termasuk orang yang sangat menjaga shalat dan puasa tetapi tidak menjaga hidup yang di luar ibadah tersebut. Padahal kita dapat melakukan kebaikan di waktu itu; memang sih, kadang-kadang kebaikan itu terjadi juga meskipun secara kebetulan, tidak diniatkan, tidak direncanakan dan tidak diduga. Itupun kalau kita mau melakukannya. Padahal itu ibadah, lo...

Tapi ada sebagian orang tidak ingin melakukan kebaikan sekalipun ada peluang untuk itu. Bagi orang yang ingin melakukannya, kebaikan itu dilakukan tanpa niat. Tanpa sengaja juga.

Yang istimewa, ada orang yang sebelum tidur malamnya, dan bangun tidurnya di pagi buta sudah mencari, memikirkan, merencanakan hal kebaikan apa yang harus dia buat sepanjang hari itu. Sepanjang hari dia selalu mencari sebab agar ia dapat melakukan kebaikan. Misal dalam perjalanan, ia dahulukan orang lain yang mau menyalipnya, atau dia bantu seorang ibu yang akan naik ke dalam kereta sementara bawaan ibu itu terlalu berat untuk ibu itu angkat. Atau waktu masuk mushalla, dia bersihka mushalla yang kotor dan mencuci peralatan shalat yang mungkin sudah lama tak tercuci. Atau memaafkan orang yang bersalah padanya. Kebaikan-kebaikan itu adalah hiburan bagi yang menerimanya. Begitulah Orang sholeh zaman dulu. Sengaja mencari sebab untuk melakukan hal kebaikan sebanyak mungkin.

Seorang hamba yang tinggal di istana bersama raja; ia tentu melayani raja dengan baik. Begitu juga ia akan melayani tamu raja dengan baik; karena itu hal yang disukai oleh raja.

Sekarang, kita tinggal di bumi Tuhan. Tuhan utus kita sebagai hamba. Kalau begitu Tuhan itu perlu dibesarkan karena Dia Maha Besar. Tuhan perlu diagungkan karena Dia Maha Agung. Hendaklah Tuhan disucikan karena Tuhan memang Maha Suci dari segala ciptaan-Nya. Itulah cara kita melayani Tuhan. Dan Tuhan menyuruh kita juga melayani hamba-hambaNya yang lain. (Hablum minallah dan Hablumminannas). Tetapi Tuhan tidak ingin kita melayani hamba-hamba-Nya sama seperti cara kita melayani-Nya. Itu akan menjadi syirik baik syirik kahfi atau syirik jali.

Sebab itulah, kita harus mencari sebab-sebab agar kita dapat melayani hamba-hamba Tuhan dengan baik. Menghibur mereka. Sesuai tugas kita sebagai hamba Tuhan. Jadi hamba itu adalah seorang penghibur bukan? Menghibur bukan cuma dengan menyanyi, bernasyid, lawakan, film dll... Tapi menghibur yang dapat menghidupkan hati. Yang menjadikan orang yang menerima hiburan kita menyadari Maha Pengasih dan Penyayangnya Tuhan.... Bahwa Tuhan adalah Penghibur Agung kita. Cinta Agung kita...


Kita hendak melayani sesuai dengan tujuan Tuhan mengutus manusia ke dunia ini yaitu sebagai hamba. Selain beribadah untuk Tuhan, kita harus melayani manusia sesuai dengan yang Tuhan kehendaki.

Komentar

  1. Aslm. Apa kabar bu? gimana kabar Kasya,Eman,ibah,Nabila sama pa Oos, pa Pebri dll
    lagi Iseng Eh ketemu blog ini. isinya bagus. tapi lebih banyakin naskah yang lain and lebih sering di update. Salam dari saya buat semuanya
    (Tolong dikonekting sama blog Nandang78)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Udah makan belum, nek?"

Kesehatan dan Olah Raga Anak

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1431H